Gegara Stok di AS Habis, McDonalds Taiwan Sampai Menunda Jual Menu Ini di Gerainya
WIKEN.ID - Amerika Serikat (AS) biasanya mengimpor kentang goreng di beberapa gerai McDonald'snya.
Namun, McDonald's Taiwan pada Jumat (7/1/2022) menuturkan, bahwa beberapa cabangnya kehabisan kentang goreng karena stock di AS ludes.
Walhasil, untuk sementara McD Taiwan terpaksa stop penjualan karena pasokan pengiriman global yang tidak stabil.
Sehingga di beberapa etalase yang dipasang McD Taiwan mengumumkan penundaan, kentang goreng pun tertulis "sementara tidak tersedia" dimenunya.
"Ada kekurangan kentang goreng di restoran McDonald's dan penjualan akan dihentikan sementara setelah terjual habis," tulis pengumuman di situs web McDonald's.
"Kami berterima kasih kepada pelanggan atas dukungan mereka dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," tambahnya dikutip dari AFP. McDonald's Taiwan berkata, akan melanjutkan penjualan kentang goreng pada paruh kedua bulan ini setelah restock, dan menambahkan bahwa penjualan kentang gorengnya normal
Kekurangan rantai pasokan menyebar ke seluruh dunia selama pandemi virus corona yang memengaruhi segala hal, mulai dari bahan bangunan, kayu, makanan, hingga buku, microchip, dan elektronik.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Akhirnya Temukan Pramusaji yang McDonalds yang Beri Burger Sisa Saat Miskin Dulu
Juga pada Jumat, McDonald's Jepang mengatakan, akan menjatah pesanan kentang goreng ukuran kecil mulai 9 Januari selama sekitar satu bulan. Ini adalah kali kedua mereka terpaksa memberlakukan pembatasan seperti itu pada pelanggannya.
Selama seminggu pada akhir Desember, hanya kentang goreng ukuran kecil yang tersedia di gerai-gerao McDonald's Jepang, karena pandemi yang dikombinasikan dengan banjir di Kanada menghambat pengiriman kentang.
"Selain penundaan impor yang sedang berlangsung, kombinasi keadaan yang tidak terduga, termasuk penahanan kargo di Vancouver, gangguan yang disebabkan oleh salju dan cuaca buruk di rute, menyebabkan penundaan lebih lanjut dalam kedatangan pengiriman," kata McDonald's Jepang pada Jumat (7/1/2022).
(*)