WIKEN.ID - Olahraga sepeda memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh dan juga membuat pikiran menjadi fresh.
Maka dari itu banyak orang yang menggandrungi olahraga sepeda, dari segala kalangan usia.
Perlu diingat, kamu harus memperhatikan posisi tubuh kamu saat bersepeda, termasuk posisi tangan kita agar tidak terkena cyclist's palsy.
“Posisikan bahu mengikuti alur yang dibentuk tangan dan punggung. Hati-hati, posisi tangan yang salah dapat meningkatkan risiko terjadinya cyclist’s palsy,” kata Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Hand & Microsurgery, dr. Oryza Satria, Sp.OT (K), yang dikutip oleh Nova.grid.id.
Oryza menjelaskan, apabila saat dan setelah bersepeda dirasa jari manis dan kelingking tidak nyaman, hal ini biasanya disebabkan karena ulnar nerve, saraf yang mempersarafi kelingking dan jari manis, dan melewati pergelangan tangan melalui sebuah terowongan (Guyon canal), tertekan akibat terlalu lama berpegangan dengan handle bar.
“Kondisi itu disebut juga dengan Guyon canal syndrome, kalau terjadi pada pesepeda disebut cyclist’s palsy,” jelas dokter yang kini berpraktik di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya ini.
Biasanya cyclist's palsy kerap disamakan dengan CTS (carpal tunnel syndrome).
Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan.
Gejala CTS terjadi pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan sebagian jari manis, sementara gejala cyclist’s palsy hanya pada jari manis dan kelingking saja.
“Gejalanya juga spesifik terjadi saat atau setelah Anda bersepeda. Anda akan mengalami kebas, kesemutan, nyeri, kram, atau kelemahan pada kedua jari Anda,” ujarnya.
Dampak yang dirasakan yaitu kehilangan kekuatan genggaman atau genggaman menjadi lemah.
Gejala seperti ini akan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung tingkat keparahannya.